Perilaku yang Bisa Merusak Pertemanan

Perilaku yang Bisa Merusak Pertemanan



Setiap orang pasti mengidamkan hubungan pertemanan yang baik. Dengan adanya hubungan pertemanan yang baik akan banyak keuntungan yang bisa didapat. Pentingnya posisi teman dikehidupan kita merupakan sebuah hal yang tidak bisa kita pungkiri. Setiap saat peran dan fungsinya seringkali sangat membantu kita.

Dengan demikian, menjaga afar hubungan pertemanan tetap baik merupakan sebuah kewajiban. Karena kalau tidak hatu-hati, banyak hal yang kita anggap sepele ternyata dapat merusak hubungan pertemanan.

Yuk simak perilaku-perilaku yang dapat merusak pertemanan.

“Tidak benerin lagi posisi spion temen kalau abis dipake ngaca.”
Pasti ada tuh temen kalian yang suka ngaca di spion motormu. Saat ngaca dia puter posisi spion kita ke atas atau ke depan. Kemudian setelah ngaca, dia biarin begitu saja posisi spion. Mau negur, cuma spion. Nggak ditegur menimbulkan kegundahan di mata. Heleh

“Tidak bersikap adil saat membagi porsi indomi yang dimasak bareng temen-temen.”
Hal yang dilakukan saat ngumpul sama temen salah satunya adalah masak indomi bareng-bareng. Moment paling krusial dalam kejadian ini adalah saat pembagian porsi. Jika tidak mengutamakan asas keadilan akan menimbulkan gejolak antar teman. Saling rebut, saling sikut, saling ambil indomi akan terjadi. Sampai-sampai indominya tumpah nggak ada yang kemakan.

Celetukan-celetukan spontan.
Ada tuh temen, banyak malah yang suka nyeletuk seenaknya, padahal kita sedang serius. Tapi karena mereka udah terbiasa jadi ya gitu deh, apapun direspon dengan celetukan tidak bertanggungjawab.

Berikut daftar celetukan-celetukan yang meresahkan.

Nyeletuk " hati-hati awas jatuh " , ketika liat temen yg kepleset.
Pas kontak motor temen ilang nyeletuk "misscall aja".
Kalau temen jatuh dari motor  nyeletuk "motornya gapapa kan?"

Kebayang kan nyeseknya kalaunkita serius atau berada pada sad moment terus mereka seenaknya nyeletuk. :(

Nyabut charger HP temen.
Batrei HP sekarang begitu penting. Batrei HP habis, dunia seperti lepas dari kita. Informasi tersendat chat dengan pacar terganggu (meskipun nggak punya pacar). Saat kita membutuhkan, tiba-tiba temen kita seenaknya nyabut. Mending kalau udah penuh, ini baru 5% ditinggal kedip doang udah dicabut, gangi buat ngecharge HP dia. Parah.

Minta Tathering.
Saling membantu sesama temen itu sudah harus. Tathering wifi salah satunya. Ikhlas sih ikhlas kalau cuma buat yang wajar-wajar. Nahini udah minta tathering bukan digunakan seperlunya malah dipakai buat download film, buat update aplikasi. 

Itu aja yaa.. jangan banyak-banyak. Selebihnya kalian cari sendiri, atau kasih saran deh di tab komentar atau tab mention @abdulghoni_m .

Yang penting, hindarilah perulaku-perilaku yang dapat merusak pertemanan tersebut.


Radiasi Mantan

Radiasi Mantan


Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber. Mantan bekas pemangku jabatan (kedudukan). Jadi Radiasi Mantan adalah pancaran energi dari mantan. Yang namanya radiasi dimana-mana kecenderungannya pasti berdampak buruk, begitu jugakah dengan radiasi mantan?
Apa saja sih radiasi yang ditimbulkan oleh mantan? Simak baik-baik berikut ini.

Jadi Makin Cantik
Akui saja kalau sekarang mantanmu jadi makin kece, yakaann. Sekarang banyak tuh meme yang menggambarkan paras mantan (Pas PDKT B aja, pas jadian standard, nah pas udah putus cantiqqnya nambah tuh). :( Ini kalau ngga hati-hati bisa terhanyut dalam kenangan tuh.

Ingat Kenangan Disuatu Tempat
Jadikan ini sebagai pantangan deh, jangan pernah pergi ke tempat yang dulu sering jadi tempat favoritmu sama mantan. Apalagi kalau kamu sekarang pergi sama doi yang baru. Keceplosan dikit bisa di tampol luh. Bahaya.

Memiliki Kesamaan Sifat Dengan Pacar
Saat kamu lagi jalan sama doi, tiba-tiba doi ngelakuin sesuatu yang bikin kamu spaneng entah itu ngeselin atau berkesan. Api disini kagetnya karena sifat doi barusan tuh mirip banget ama yang dilakuin mantanmu. Jika hal ini terjadi, segeralah ambil air wudhu.:) Enggak-enggak, pokoknya kalau kamu sedang spaneng, segeralah sadar, jangan sampai entar doi Tanya “Kenapa?” lalu kamu jawab, “kamu kok mirip sama mantan aku sih…”. Weeeww, bisa dimutilasi ditempat lu.

Itulah beberapa radiasi mantan yang bisa saja muncul dihidupmu kapan saja. Intinya, mantan itu adalah orang yang sudah bukan menjadi siapa-siapamu lagi, sudah seharusnya kamu melupakan sesuatu yang sudah tidak menjadi hak milik kamu.
Jangan sampai sesuatu yang sifatnya hanya kenangan nantinya menimbulkan masalah yang berkepanjangan.
Hindari stalking, jangan coba-coba liat PP wasap, ntar kepencet tombol call tau rasa lu.

Hindari juga stalking twitter, keepencet tombol fav, bingung cari alasan lu.

Kajian Majelis Jomblo

Kajian Majelis Jomblo


Kata ustadz di masjid deket rumah yang selalu menjadi tempat favorit jumatan karena shalatnya cepet bat, "JODOH, rejeki, dan maut itu sudah diatur sama Tuhan". Jadi buat makhluk-makhluk lemah yang malem minggunya sering dirumah, kalian nggak usah resah karena masalah jodoh Tuhan udah memberimu jatah. Jangan galau sob....semua hanya soal waktu, jodoh udah ada yang ngatur. Kalau sampai saat ini kamu masih belum menemukan jodoh, berarti kamu sulit diatur sama Tuhan. Haha #JokeLama
Tapi usia udah memasuki seperempat abad, sementara jodoh belum juga kelihatan di ujung senja, gimana dong? Eh itu lihat jodoh apa lihat hilal..:(
Jadi gini ya, memang keadaan sering membuat kita merasa tertekan, apalagi kalah temen-temen seangkatan udah pada nikah, mantan seangkatan udah pada nikah. Ops. Pasti tekanan akan semaikin besar.

Sedih? Iya.
Galau? Pasti.
Pengen? Banget.
Nyerah? Jangan sampai.

Kembali pada kutipan ceramah diatas. Itu janji Allah loo kalo jodoh kita udah ditentuin, jadi ya tinggal nunggu saja kita ditunjukkan siapa nanti jodoh kita. Mungkin saja tetangga kita, saudara kita, teman SD kita, teman Play Grup kita, teman seangkatan waktu di rahim, atau mungkin mantan kita. :) Semua bisa saja terjadi. Tugas kita hanya berusaha dan berdoa, jangan mentang-mentang jodoh udah ada yang nentuin lalu kita berpangku tangan. Salah broo... Sebagai makhluk kita harus selalu memohon dan meminta kepada Tuhan sebagai wujud ketaatan kita.
Masih mau ngebantah kalau kamu sudah berusaha dan berdoa tapi belum juga dikasih jodoh? Iya?
Duh, coba open minded deh sob. Tuhan itu suka sama hambaNya yang patuh beribadah kepadaNya. Jadi sekarang tuh Allah masih demen-demennya lihat kamu yang khusyuk memohon kepadaNya. Tuhan masih menunggu saat yang tepat untuk ngasih jodoh ke kamu.
Mungkin sekarang ditunda dulu agar karirmu, studimu, dan pribadimu jadi lebih berkualitas lagi. Yakin aja deh, janji Tuhan nggak akan pernah salah.
Intinya seperti apapun keadaan sekarang kita harus tetap percaya pada Janji-janjinya. Tentunya, kita juga jangan hanya nunggu, tapi juga harus berusaha.
Ingat, usaha takkan membohongi hasil. Semakin berkualitas usahamu, semakin berkualitas pula hasil yang akan kamu tuai.
Perkara orang mau ngomong apa yasudahlah cuekin aja. Kalau baik kita pakai, kalau ga baik kita bisikin ke mereka bahwa dikubur nanti siksa terhadap orang yang suka ngata-ngatain orang lain itu sangat pedih.
Cukup sekian kajian kita pada kesempatan kali ini. Jika ada masukan untuk tema kajian berikutnya silahkan kasih masukan.

Kurang lebihnya mohon maaf. Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Peran dan Fungsi Jomblo dalam Menjaga Stabilitas Negara

Peran dan Fungsi Jomblo dalam Menjaga Stabilitas Negara

 Ujian cukup berat sedang melanda negara kita tercinta akhir-akhir ini. Banyak kejadian-kejadian yang mengusik rasa nyaman dan stabilitas negara. Kekerasan, teror, radikalisme, fitnah, isu-isu, dan yang lebih meresahkan lagi maraknya oknum-oknum penebar berita bohong serta ujaran kebencian (hate speech).
Rakyat yang mengharapkan adanya rasa aman dan nyaman tentunya tidak bisa menikmatinya jika hal-hal seperti itu terus dibiarkan. Lalu siapa mampu menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan negara ini? Tentunya semua pihak mulai dari pemerintah, pejabat, penegak hukum, militer, dan semua warga negara. Semua komponen harus bersatu-padu untum turut menjaga negeri ini.
Selain peran serta komponen diatas, ada satu peran yang sangat penting untuk menjaga stabilitas negara, yaitu peran jomblo. Bagaimana bisa jomblo melakukan peran itu?
Populasi jomblo semakin hari semakin meningkat. Mereka yang jomblo bukan orang yang lemah, rapuh, dan tak berkualitas. Mereka orang-orang hebat, hanya saja memang sampai saat ini yang terekspos hanya sisi kekurangan mereka. Sisi positif mereka sangat banyak, salah satunya adalah menjaga stabilitas Negara.
Pertama, Jomblo itu anti penebar berita hoaks atau penebar kebencian. Yaelaahh...Jomblo sudah pasti sadar diri lah, mereka tak mungkin menyebarkan berita hoaks ke khalayak, mereka pasti sibuk memperbaiki diri dengan menebar kata-kata bijak.
Kedua, Jomblo itu anti radikalisme. Untuk menjadi seorang yang radikalis dibutuhkan sosok yang sigap, tangguh, keras dan berani. Hellaaw.... lalu mana mungkin ada orang yang mau merekrut jomblo? Belum juga disuruh ngebom yang beresiko tinggi, baru masa orientasi disuruh teriak aja malah nangis, disuruh nyari target malah nyari tisu, disuruh jadi intelegent malah stalking mantan.
Ketiga, Jomblo itu anti kekerasan. Sejauh ini saya belum pernah tuh denger ada tawuran antar jomblo, ricuh antar suporter jomblo, demo berujung bentrok antara aparat dan jomblo. Iya kan? Iya, karena jomblo itu kalau mau melakukan pasti mikir panjang. Bersikap lembut aja masih menderita jomblo, apalagi kasar. Bisa makin akut tuh jomblonya.
Keempat. Jomblo itu anti intoleran. Dia sangat menghargai perbedaan, karena dia banyak belajar dari perbedaan. Mereka putus atau lebih seringnya diputusin karena mereka intoleran terhadap perbedaan pasangannya. Misalkan pacarnya suka makan ketoprak tapi kerupuknya berantakan sedangkan dia risih melihat itu kemudian marah-marah lalu putus. Hal-hal semacam itu sudah menjadi pengalaman berharga bagi jomblo. Dia tidak akan menjadi sosok yang intoleran.
Begitulah peran dan fungsi Jomblo. Sudah saatnya pemerintah melindungi jomblo amatir, jomblo tengah semester, dan jomblo senior. Kalau perlu pemerintah bisa terbitkan perpu jomblo lah. Mengingat pentingnya peran dan fungsinya.

(In)confidence

(In)confidence


Menurut penelitian perilaku seseorang di somed itu cerminan perilakunya di real live. Ada benarnya juga sih, tapi ini berlawanan dengan apa yg saya alami. Di sosmed saya merasa bebas mengekspresikan diri. Mau kritis, mau romantis, mau alay, mau lebay, mau humor sehumor-humornya suka-suka saya. Sejak pertama kali buat facebook dan twitter sekitar tahun 2008 (dibuatin sih) saya memang selalu mencoba memposting sesuatu yang lucu, seperti kejadian-kejadian receh yang sering orang alami tapi belum pernah terungkap, kadang juga memposting jokes-jokes lainnya. Semua itu saya lakukan untuk membangun personal branding.
Sebuah hal yang wajar ketika beberapa teman menanyakan beberapa pertanyaan seperti:
"Kamu kok bisa lucu sih?"
"Dapet inspirasi lucu darimana?"
"Udah kehabisan bahan lucuan?"
"Kenapa kamu lama nggak posting yang lucu tapi cuma ngeshare berita-berita politik?"
"Kenapa orang sakit hati yang nangis malah matanya?"
"Kenapa kalo cewek bilang "terserah" kemudian dunia berhenti berputar sejenak?".
Pertanyaan-pertanyaan konyol seperti itu yang membuat saya suka berlama-lama kalau udah main di sosmed. Bahkan lebih lama dari hubunganku yang sempat kandas dengannya. (Nangisss).
Iya, di sosmed saya memang terlihat selalu ceria, lucu, dan ekspresive. Buat orang yang banyak tau tentang saya lewat sosmed mungkin akan mengira kalau saya orang yang pinter ngomong, kritis, dan jenius dalam masalah humor. Padahal sebenarnya saya itu orangnya inconfidence. Saya nggak seceria, selucu dan se-sosmed itu. Saya masih sering tidak percaya diri, saya masih sering minder kalau ngadepin orang, saya masih sering Nervous saat bicara didepan orang, saya masih sering tertutup kalau berhadapan sama temen-temen, saya masih jadi orang yang lebih sering memilih tidur awal daripada begadang nongkrong berlama-lama di warung sama temen-temen.
Orang mungkin melihat saya lumayan vokal di depan khalayak. Memang sih, saat persentasi di kampus sebisa mungkin saya mencoba percaya diri, Dan di kampus juga saya sempat menjadi ketua Redaksi Majalah. Mungkin temen-temen kampus melihat saya dari situ. Padahal saat presentasi saya memang sudah menyiapkan alur pembicaraan, dan menjadi ketua Redaksi yang dibutuhkan keterampilan menulis, bukan berbicara.
Untungnya saya berprofesi sebagai guru yang menuntut saya untuk selalu confidence di depan siswa. Selebihnya ya di rumah saja, nongkrong, nonton, jalan kalo ada yang ngajak. Selain mengajar saya masih tetap berada di kantor menjadi staf administrasi (Tenaga Tata Usaha) di Sekolah, jadi saya masih tetap di kantor. Dipaksa untuk mendengarkan lagu pilihan yang diputer temen dengan speaker keras yang mebgharuskan seisi ruangan denger. Pengen dengerin musik sendiri pakai headset nanti malah disangka aneh. Hal-hal seperti ini sebenarnya yang membuat saya inconfidence kalau berada diantara orang-orang.
Saya selalu merasa lebih kecil, lebih bodoh, dan minder kalau melihat orang di sekitar saya. Dunia maya saya berbanding terbalik dengan real live saya. Anggapan dan pujian orang terhadap saya di sosmed semakin membuat saya menjadi tambah beban di real live.
Sampai saat ini saya masih terus belajar dan belajar untuk bisa membaur dengan semua orang disemua tempat pada semua keadaan. Media sosial seperti facebook (yang sekarang sudah jarang terpakai) dan twitter serta instagram (yang saat ini mash sering saya pakai) sangat membantu saya untuk menemukan banyak hal, salah satunya adalah cara bersosialisasi yang baik dengan banyak orang. Apalagi sekarang sosmed lebih menuntut kita untuk selalu bisa menyesuaikan diri. Dengan kreatifitas dalam bersosialmedia saya meyakini akan semakin mengasah kemampuan saya untuk beradaptasi di dunia baru yang nantinya akan membuat saya jadi lebih confidence. Kata dosen saya, keterampilan menulis itu adalah keteranpilan berbahasa yang paling tinggi, jadi semakin bagus tulisan seseorang, sudah bisa dipastikan keteranpilan berbahasa lainnya juga ikut bagus. Untuk sekarang saya jadi berkeinginan untuk nge-bloge lagi.
Dari semua curhatan diatas, saya berkesimpulan bahwa inconfidence itu bisa dirubah menjadi confidence asalkan kita mau belajar lebih banyak dengan memanfaatkan medsos sebaik-baiknya. Kemampuan kita yang bagus di sosmed bisa kita aplikasikan di real live kok.

Kode-kode Jahat


Kode-kode Jahat


Tulisan ini terinspirasi dari tulisan saya sebelumnya yang berjudul “Tanya “Kapan Nikah?” Peduli atau Menyakiti?”. Setelah saya amati, pahami, dan saya kaji secara mendalam dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, akhirnya saya menemukan fakta yang mencengangkan dan layak untuk diperbincangkan. Tsaahh....
Pertanyaan “Kapan Nikah?” mempunyai dua maksud, yang pertama memang ingin tahu waktu pernikahan seseorang, dan yang kedua menyindir, membully, atau mungkin memotivasi seseorang untuk segera menikah, itulah yang saya maksud dengan kode jahat.
Pengetahuan dan wawasan keilmuan kita terhadap kode-kode jahat harus terus diasah dan ditingkatkan agar selalu peka terhadap gejala-gejala datangnya kode-kode jahat. Karena saat ini banyak sekali kode-kode jahat yang menghampiri kehidupan kita sehari-hari. Datangnya kode jahat itu sendiri seringkali membuat kita gagal paham, karena yaa yang namanya kode itu kan bukan kata lugas yang bias serta-merta kita pahami begitu saja.

Berikut adalah beberapa kode jahat  yang sering kita jumpai:

è Temen nongkrong bilang gini “Eh lain kali kalau nongkrong lagi ajak temen dong, biar tambah seru.”
Itu artinya teman kamu gak suka nongkrong ama kamu, sadar diri, segera tinggalkan tempat, jangan mau lagi nongkrong sama dia. Tapi sebelum meninggalkan tempat jangan lupa bayarin dulu. #KalauPunyaDuit

è Tidak ada acara OVJ tapi di depan toko tas cewek kamu bilang “Itu tasnya lucu-lucu ya...”
Percayalah, cewek kamu bukan sedang dalam keadaan melihat kelucuan, tapi pengen dibeliin itu tas. Saat seperti ini hanya ada dua pilihan, Beliin atau Pura-pura Kesurupan.

è Nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba ada chat masuk dari mantan “Hai, ibukku nannyain kabarmu tuh.”
Nanyain kabar itu bagus dan dianjurkan dalam agama, sesungguhnya yang diatas itu maksudnya bukan sekededar nanyain kabar, tapi mantanmu mencoba mengangkat kisah lama kembali. Bisa jadi karena tiba-tiba kangen karena teringat kenangan, tau parahnya mantan kamu membuka jalan untuk kembali merajut cinta yang sempat kandas. Jadi, hati-hatilah, yang namanya mantan itu sebaiknya dicadikan cerita masa lalu saja kemudian dijadikan pengalaman untuk lebih baik kedepannya. Bukan untuk diulang. Haha

è “Itu cucunya tetangga lucu ya..!”
Jika kalimat tersebut diungkapkan oleh ibumu, itu artinya ibumu sudah pengen kamu segera menikah dan dikasih cucu.

è Saat kamu pinjem HP pasangan terus dia bilang “Bentar dulu ya, aku mau bales chat temen”.
Kamu gak perlu cari arti kode ini, tapi kamu langsung curiga aja. Segera introgasi lebih dalam dan lebih lelap, karena ini ada indikasi yang gak beres.

è Saat ada temen yang diajak pergi terus langsung tanya “Nanti pulang jam berapa?”.
Mending kamu pergi berangkat sendiri aja gak usah ajak dia, karena itu artinya temen kamu gamau diajak pergi.

è Menguap beberapa kali saat ada orang yang bertamu.
Kalau kalian menjumpai orang yang menguap-nguap saat kamu sedang bertamu, mending pandanganmu segera alihkan ke pintu keluar rumah deh, karena itu artinya keberadaanmu disitu sudah tak begitu diinginkan.

Itulah beberapa kode jahat yang perlu kalian pahami. Masih banyak kode-kode jahat lainnya, tapi sengaja gak saya bahas biar kalian mau belajar sendiri. Enak aja, masa saya sendiri yang sering dibilang “Gak Peka”. Ya sekedar berbagi aja sih, cewek itu kalau mau bilang kangen aja bisa mengeluarkan beberapa kode jahat seperti tiba-tiba marah-marah gak jelas, bilang kalau udah ratusan tahun gak ketemu, pengen ini pengen itu, nyindir-nyindir di sosmed, dan masih banyak ratusan cara cewek kalau mau bilang kangen. Pdahal kan bisa aja bilang “Kangen” langsung, urusan beres. Tapi ya begitulah cewek. Semoga kalian selalu diberi ketabahan saat dibilang “Gak Peka” sama cewek.

Tanya “Kapan Nikah”, Peduli atau Menyakiti?

Tanya “Kapan Nikah”, Peduli atau Menyakiti?


Pertumbuhan manusia dimulai dari masa anak-anak, masa remaja, dan masa dewasa. Masa anak-anak terjadi pada usia sekitar 0-10 tahun, masa ini ditandai dengan munculnya pertanyaan: “Kamu di sekolah diajari apa?, Kamu suka makanan apa?, Berapa nilai ulanganmu?.” Kemudian masa remaja terjadi pada usia sekitar 10-20 tahun, masa ini ditandai dengan pertanyaan: “Dengan siapa kamu bergaul?, Apa yang kamu lakukan diluar hingga pulang larut malam?, Siapa teman dekatmu?.” Paling akhir adalah usia dewasa yang terjadi pada usia 20 tahun ke atas, pada usia ini yang sering muncul adalah pertanyaan “Kapan Nikah?”.
Pertanyaan “Kapan Nikah?” adalah pertanyaan biasa yang menanyakan waktu, dalam hal ini waktu dilaksanakannya nikah. Sebuah pertanyaan yang wajar dari seseorang kepada orang lain yang belum menikah. Tetapi ini bisa menjadi tidak wajar apabila ditanyakan kepada seseorang yang belum menikah secara terus-menerus dan massive. Karena hal ini bisa menimbulkan keresahan yang berkepanjangan, susah tidur, susah makan, hingga susah buang air besar. :D
Keadaan seperti sungguh merupakan suatu ketidaknyamanan bagi manusia usia dewasa yang belum menikah. Apalagi teman-teman seangkatan mayoritas sudah menikah, ditambah lagi kalau di Jawa itu ada musim nikah, jadi kalau melaksanakan resepsi pernikahan itu dilaksanakan bersama-sama pada bulan-bulan tertentu. Hal ini tentu memunculkan banyak pertanyaan “Kapan Nikah?”. Diluar itu masih ada lagi waktu yang sering muncul pertanyaan itu, yaitu saat lebaran. Semua keluarga dekat, karib kerabat, dan sanak famili yang berkumpul untuk silaturrachim pasti menanyakan itu. Sedih nggak?
Sebenarnya orang yang menanyakan hal itu mungkin ada kemungkinan untuk peduli atau memotivasi kepada orang yang belum nikah agar segera menikah. Heii..... Nikah itu tidak semudah membalikkan telapak tangan sob.... Apa orang yang belum menikah lantas bisa diartikan tidak ingin menikah? Salah, jomblowers itu juga pengen nikah. Ngerti..!! Tetapi kalian tau kan kalau jodoh itu Tuhan yang nentuin. Selain itu mungkin ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang belum menikah, diantaranya karena masih mengejar target dalam hidupnya, mungkin itu karir atau pendidikan. Ada juga yang belum menikah karena merasa belum ada seorang yang bener-bener bisa memikat hati, ya setiap orang kan boleh punya kriteria pendamping hidupnya. Kemudian yang terakhir ini agak memprihatinkan, yaitu ada orang yang belum menikah karena belum bisa move on dari mantan. Wkwkwkwk (Ini Bukan Saya)
Melihat dampak yang begitu merusak dan memporak-porandakan hati serta perasaan orang yang belum menikah, alangkah lebih baiknya orang yang sudah menikah lebih bijak dalam menggunakan pertanyaan  “Kapan Nikah”. Karena selain sulit untuk dijawab pertanyaan tersebut juga sulit untuk bisa memberi dampak yang baik bagi psikis orang yang belum menikah. Daripada melontarkan pertanyaan itu, alangkah lebih baiknya kalau ikut memberi solusi yang membangun hati dan jiwa jombolwers.
Ada beberapa hal yang menurut saya bisa dilakukan untuk mengganti pertanyaan menyakitkan tersebut. Pertama, mengajak bicara baik-baik orang yang belum menikah. Dengan bicara baik-baik tidak memblow-up ke khalayak ramai, orang yang belum menikah akan merasa nyaman untuk mengungkapkan isi hati atau alasan kenapa dia belum memutuskan untuk segera menikah. Kalau sudah diungkapkan, mungkin ada solusi dari orang yang sudah menikah. Kedua, dengan mencarikan jodoh atau mengenalkan kepada lawan jenis yang sama-sama belum menikah. Hal ini tentunya lebih solutif, karena yang dibutuhkan jomblo itu bukan pertanyaan “Kapan Nikah?” tetapi yang dibutuhkan adalah jodoh. Terakhir adalah mendoakan. Kalian tau sendiri kan kekuatan doa? Sesuatu yang sulit bisa menjadi mudah, yang jauh bisa dekat, yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin kalau Allah sudah menghendaki. Jadi daripada kalian menanyakan “Kapan Nikah?” saat ingin memotivasi, lebih baik kalian mendoakan orang yang belum  menikah agar segera mendapatkan jodoh yang tepat dan yanbg terbaik untuknya. Ya, doa baik itu pasti pahalanya kembali ke kalian juga kok, jadi nggak ada ruginya kalian berdoa untuk orang yang belum segera menikah.


Catatan: Setelah baca tulisan ini mohon jangan bilang kalau ini curhat. Paham!!!!! L

Flag Counter

Flag Counter

Pengikut

Label